SISTEM
PENDIDIKAN DI BELANDA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Belanda hanyalah sebuah Negara kecil di Eropa bagian
barat laut. Belanda memiliki daerah kira-kira luasnya 42.000 km² (16,216 mil
persegi). Posisi geografisnya dan keadaan tanahnya menyebabkan perdagangan,
perkapalan, pertanian dan peternakan menjadi dasar perekonomian Belanda sejak
lama. Negara belanda terbagi menjadi 12 propinsi. Sebagian besar penduduknya
tinggal di tiga propinsi barat (Belanda Utara, Belanda Selatan dan Utrecht).
Negeri Belanda berada dibawah permukaan laut dan umumnya datar, yang merupakan
daerah delta Sungai Rhine, Sungai Mass, Sungai Schedt batas disebelah utara dan
barat dengan laut utara, di selatan berbatas dengan Belgia dan di timur
berbatas dengan Republik Jerman. Bahasa nasionalnya adalah bahasa Belanda,
tetapi dibagian utara propinsi Friesland dalam interaksi lisan menggunakan
bahasa Frisia.
Walaupun
kecil Negara ini bisa menjadi perhatian dunia. Banyak kelebihan-kelebihan yang
dimilikinya seperti pada bidang ekonomi, budaya, prestasi olahraga dunia, dan
yang terkhusus dalam bidang pendidikan. Pendidikan di Belanda sangat ditekankan
dan menjadi salah satu masalah prioritas pemerintah, mulai dari tingkat
pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi/universitas. Maka tidak aneh mulai
dari system pendidikan dasar di Belanda hingga pendidikan tinggi/universitas
itu berkualitas. Dunia sendiri mengakui akan prestasi Belanda didunia
pendidikan, terbukti 11 dari universitas di Belanda masuk ranking 200
universitas terbaik didunia. Pada tahun 2009 Belanda masuk sebagai negara
paling maju dan sukses dalam sistem pendidikannya versi CIEB[1]. Penelitian juga
menunjukkan bahwa mereka yang pernah studi di universitas atau institusi
pendidikan tinggi Belanda memiliki kinerja yang sangat baik di manapun mereka
berada.
Untuk
negara kecil seperti Belanda, orientasi internasional, termasuk pendidikan dan
pelatihan merupakan keharusan untuk dapat bertahan di tengah arus dunia yang
semakin internasional. Karena terjadi krisis ekonomi yang mengakibatkan
deficit anggaran yang cukup besar maka terjadilah pemotongan anggaran
pendidikan yang cukup besar terjadi pada tahun 1983, sebagian melanda gaji
pegawai (dari keseluruhan anggaran pendidikan, 82% adalah untuk gaji).
Kementerian Pendidikan dan Ilmu pengetahuan terpaksa mengurangi pengeluarannya
sampai f 1,000 juta (gulden) pada tahun 1986.
Belanda
merupakan negara non berbahasa
Inggris pertama yang menawarkan program studi berbahasa Inggris. Lebih dari
1300 program studi internasional untuk berbagai bidang ditawarkan oleh
pendidikan tinggi Belanda. Kurikulumnya intensif pada level yang lebih tinggi,
lebih maju, berorientasi pada praktek dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan
dan sesuai harapan mahasiswa yang mencari pengetahuan khusus. Program-program
studi ini menggantikan teori dengan praktek di dunia kerja yang sebenarnya atau
situasi simulasi kerja. Sebagian besar program-program studi tersebut dirancang
untuk memperoleh gelar sarjana (S1), Master, PhD atau doktor, diploma atau
bersertifikat.
Sejak
lebih dari 50 tahun lalu Belanda menawarkan studi lanjutan dengan bahasa
Inggris sebagai bahasa pengantar atau yang dikenal dengan “Pendidikan
Internasional”. Fokus pada program studi yang terkait dengan
pembangunan, berbasis pada kerja kelompok dalam skala kecil, pertukaran
pengetahuan dan interaksi antar mahasiswa dari berbagai latar belakang budaya,
yang difasilitasi oleh pengajar yang memiliki pengalaman.
Perhatian
pemerintah belanda terhadap pendidikan sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat
dari pengeluaran belanja pemerintah
yang tidak tanggung-tanggung membebaskan biaya pendidikan bagi warga negaranya.
Pemerintah menciptakan kondisi-kondisi (misalnya peraturan & subsidi dana)
dan menetapkan prioritas.Walaupun Menteri Pendidikan & Ilmu Pengetahuan
mengkoordinir kebijaksanaan ilmu pengetahuan dan menetapkan garis-garis besar,
tiap menteri bertanggung jawab bagi penelitian dan pelaksanaan ilmu pengetahuan
dalam masing-masing bidang.
Disamping
subsidi langsung oleh pemerintah, lembaga-lembaga penelitian (sebagian besar merupakan
bagian dari universitas) dapat menggunakan dana yang dikelola oleh Koninklijke
Nederlandse Akademie van Wetenschappen (Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan
Belanda) atau KNAW dan Nederlandse Organisatie voor Wetenschappelijk Onderzoek (Organisasi
Belanda untuk Penelitian Ilmu Pengetahuan) atau NWO atau dana yang
ditawarkan oleh dunia usaha atas dasar pendidikan kontrak dan atau penelitian
kontrak.
B.
PERUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas maka penulis dapat merumuskan dan memberi
batasan masalah pada makalah ini sebagai berikut:
1.
Bagaimana gambaran umum negara Beland ?
2.
Bagaimana sistem pengelolaan pendidikan di Belanda?
3.
Bagaimana jenjang pendidikan di Belanda?
4.
Bagaimana kurikulum yang diterapkan di belanda?
5.
Bagaimana peserta didik pendidikan di Belanda?
6.
Bagaimana Guru dalam pendidikan di Belanda?
7.
Bagaimana pembaharuan Pendidikan yang ada di Belanda
C.
TUJUAN
PENULISAN
-
Untuk mengetahui gambaran umum tentang
keadaan di negeri Belanda
-
Untuk mengetahui sistem pengelolaan
pendidikan yang diterapkan di Belanda
-
Untuk mengetahui jenjang pendidikan yang
ada di Belanda
-
Memberikan informasi singkat mengenai
kurikulum yang di pakai di negeri Belanda
-
Memberikan gambaran tentang kriteria
peserta didik dan pendidik di negeri Belanda
-
Untuk mengetahui bagaimana pembaharuan
pendidikan yang terjadi di Belanda
D.
SISTEMATIKA
PENULISAN
Dalam makalah ini penulis mengambil sumber dari
beberapa media. Baik cetak maupun elektronik yang membahas persoalan yang
berkaitan dengan sistem pendidikan di Belanda. Salah satu sumber yang penulis
jadikan rujukan adalah website resmi OECD[2]
yang salah satu anggotanya adalah Belanda.
Dalam bab I penulis memberikan gambaran singkat
mengenai negera Belanda, bab II merupakan pembahasan mengenai gambaran singkat
yang ada dalam bab sebelumnya dan bab III penutup.
BAB
II
PEMBAHASAN
(ISI)
A.
GAMBARAN
UMUM NEGARA BELANDA
1. Keadaan
geografis negara Belanda
Belanda secara geografis merupakan negara berpermukaan
rendah, dengan kira-kira 20% wilayahnya dan 21% populasinya berada di bawah
permukaan laut, dan 50% tanahnya
kurang dari satu meter di atas permukaan laut. Kenyataan yang unik ini terabadikan
dalam namanya: Nederland (bahasa Belanda) yang artinya "negeri-negeri
berdaratan rendah". Nama ini pun digunakan dengan beberapa variasi dalam
bahasa Eropa lainnya. Sebagian besar daratan yang berada di bawah permukaan
laut adalah hasil campur tangan manusia, ini disebabkan oleh ekstraksi gambut yang meluas dan kurang terkontrol selama berabad-abad
dan merendahkan permukaan setinggi beberapa meter. Bahkan di wilayah banjir
ekstraksi gambut tersebut dilanjutkan melalui pengerukan. Sejak akhir abad
ke-16 reklamasi daratan dimulai,
kemudian wilayah polder yang luas kini dilestarikan dengan mengelaborasi
sistem drainase yang melibatkan beberapa tanggul, terusan, dan stasiun
pompa. Sebagian besar wilayah Belanda dibentuk oleh estuaria tiga
sungai penting Eropa, yang secara bersama-sama dengan anak-anak sungainya
membentuk delta Rhein-Maas-Schelde. Sebagian besar wilayah negara ini sangatlah datar,
dengan perkecualian di kaki-kaki bukit di tenggara-jauh dan beberapa deret
perbukitan di bagian tengah.
2. Demografis
Belanda diperkirakan berpenduduk sebanyak 16.785.403 jiwa
pada tanggal 30 April 2013. Belanda
merupakan negara berpenduduk terbanyak ke-10 di Eropa dan terbanyak ke-61 di dunia. Antara tahun 1900 dan 1950, populasi negara
ini hampir menjadi dua kali lipat semula dari 5,1 juta menjadi 10,0 juta jiwa.
Dari tahun 1950 sampai 2000, populasinya kemudian bertambah lagi dari 10,0 juta
menjadi 15,9 juta jiwa, tetapi laju pertumbuhan penduduk lebih kecil daripada lima puluh tahun lampau. Laju
pertumbuhan taksiran pada tahun 2013 adalah sebesar 0,44%.
3. Bentuk
negara
Belanda
telah menjadi monarki konstitusional sejak tahun 1815 dan demokrasi parlementer sejak tahun 1848. Belanda digambarkan
sebagai negara konsosiasional.
Politik dan pemerintahan Belanda disifatkan oleh suatu usaha untuk mencapai
kemufakatan yang luas mengenai urusan-urusan yang penting, dalam komunitas
politik maupun masyarakat secara keseluruhan. Pada tahun 2010, The Economist menempatkan Belanda sebagai negara paling demokratis ke-10 di dunia. Raja Belanda adalah
kepala negara. Menurut konstitusi Belanda, kedudukan kepala negara
diperlengkapi oleh kuasa yang terbatas. Kepala negara dapat menggunakan
pengaruhnya ketika kabinet baru hendak dibentuk, di mana pengaruh itu
akan berperan sebagai penengah yang netral di antara partai-partai politik.
Selain itu, raja (gelar ratu tidak memiliki keberartian konstitusional) berhak
untuk diajak rapat dan konsultasi. Bergantung kepada kepribadian dan hubungan
raja dengan dewan menteri, raja bisa saja berpengaruh melebihi kekuasaan yang
diberikan oleh konstitusi.
4. Idieologi
Ideologi Belanda mengenal apa yang disebut demokrasi
parlementer. Sedangkan bentuk negaranya adalah monarki konstitusional. Tweede
Kamer atau majelis rendah inilah yang merupakan jantung demokrasi Belanda,
lebih penting perannya dalam kehidupan politik di Belanda katimbang Eerste
Kamer atau majelis tinggi. Koalisi yang mendukung pemerintah ini menyusun
perjanjian pemerintahan namun ini tidak berarti partai koalisi selalu harus
mendukung pemerintah. Belanda mengenal sistem dualisme.. Relatif stabil. Demokrasi Belanda
ini memang menyebabkan negara ini mendapat sistem politik yang relatif stabil,
hampir tidak ada perubahan drastis.
Nama
Negara
Bendera |
|
Kepala
Negara
Lambang negara |
|
Kepala
Pemerintahan
|
|
Bentuk
Pemerintahan
|
Monarki
Konstitusional
|
Ibukota
|
Amsterdaam
(Amsterdam adalah ibu kota konstitusi; Den Haag adalah ibu kota
pemerintahan)
|
Pembagian
wilayah
|
Provinsi (12
Provinsi)
Groningen, Friesland/Fryslân, Drenthe, Overijssel, Flevoland, Gelderland, Utrecht, Noord-Holland (Holland Utara), Zuid-Holland (Holland Selatan), Zeeland, Noord-Brabant (Brabant Utara), Limburg
|
Kota-kota
besar
|
Amsterdaam,
Rotterdaam, Den Haag, Eidhoven
|
Luas
wilayah
|
37.354
Km2
|
Batas-batas
wilayah
|
-
Sebelah utara berbatasan dengan Laut Utara.
-
Sebelah selatan berbatasan dengan Belgia.
-
Sebelah barat berbatasan dengan Laut Utara.
-
Sebelah timur berbatasan dengan Jerman.
|
Jumlah
Penduduk
|
16.586.000
jiwa tahun 2009
|
Suku
Bangsa
|
Belanda
97%, Indonesia dan Suriname 3%
|
Agama
|
Katholik
36%, Islam 2%
|
Bahasa
|
|
Mata
uang
|
|
Lagu
Kebangsaan
|
Wilhelmus
rrwiWilhelmus
|
Pendapatan
perkapita
|
US$
39.278 (2009)
|
B.
SISTEM
PENGELOLAAN PENDIDIKAN
Sistem
pengelolaan pendidikan di Belanda melibatkan berbagai pihak. Pemerintah,
sekolah dan orang tua siswa. Suatu ketentuan pusat Konstitusi Belanda adalah bahwa semua
sekolah, masyarakat dan mandiri, yang didanai secara sama jika mereka mematuhi
peraturan perundang-undangan. Sistem pendidikan
Belanda didasarkan pada statuta (anggaran dasar/undang-undang) yang kuat dan berfungsi sebagai dasar peraturan-peraturan yang lebih rinci
dalam bidang-bidang tertentu. Peraturan ini dibuat
menurut urutan atau hierarki. Parlemen dapat menentukan bahwa hasil pembicaraan
di dewan pendidikan harus lebih dahulu disampaikan ke parlemen sebelum
peraturan itu dilaksanakan. Peraturan atau
undang-undang itu berkaitan terutama
dengan pendanaan dan organisasi pendidikan.
Bentuk sistem pendidikan Belanda ialah sentralisasi. Tanggung jawab pemerintah pusat terletak pada hal-hal yang berhubungan dengan
organisasi, pendanaan (termasuk status hukum kepegawaian), inspeksi, ujian, dan
inovasi promosi. Pejabat-pejabat propinsi bertanggung jawab terutama atas
tugas-tugas pengawasan serta mempunyai peran juga dalam hal pelaksanaan
pendidikan. Manajemen dan pengadministrasian diatur pada tingkat lokal.
Pemerintah kota bertanggung jawab atas sekolah-sekolah negeri dan yayasan atau
organisasi yang punya fungsi yang sama pada sekolah-sekolah swasta. Mereka juga
melaksanakan berbagai tugas terhadap semua sekolah seperti pengawasan pelaksanaaan
peraturan wajib belajar. Mereka juga mendanai biaya-biaya fasilitas baik
sekolah negeri maupun sekolah swasta. Semua sekolah swasta
atau negeri didanai oleh negara selama memenuhi kriteria seperti sekolah harus
memiliki minimal 260 siswa, guru berlisensi dan rencana sekolah dengan target pencapaian
disetujui oleh pengawas sekolah yang ditunjuk pemerintah. Mereka juga dapat
menentukan kurikulum dan bahan ajar yang spesifik, meskipun materi pelajaran
harus berada dalam kerangka Departemen.Pada tahun 2006, Kementerian memutuskan
untuk memberikan semua dana untuk sekolah dasar dalam bentuk block grant,
sehingga sekolah akan memiliki otonomi keseluruhan atas
pengeluaran. Sistem ini telah di tempat untuk sekolah menengah sejak tahun
1996.
Kementerian pendidikan dan ilmu pengetahuan dipimpin oleh seorang menteri yang
bertanggung jawab mengkoordinasikan kebijakan-kebijakan ilmu pengetahuan dan
pendidikan. Menteri dibantu oleh seorang sekertaris Negara dengan tanggung
jawab khusus atas pendidikan dasar dan menengah.
Pengawasan pendidikan adalah tanggung jawab menteri pendidikan dan ilmu pengetahuan, dan dilaksanakan oleh inspektorat pendidikan. Ini
merupakan badan yang bersifat desentralistis. Pada tahun
1990, inspektorat pendidikan mempunyai 14 kantor di tingakat regional dengan 500 orang staf tetap, 237 orang diantaranya adalah
inspektur. Tugas kantor inspektorat adalah mengawasi pembangunan, menjaga bahwa
semua peraturan berjalan sebagaimana mestinya, meningkatkan pembangunan
pendidikan, dan melaporkan kepada menteri, baik diminta atau atas inisiatif
sendiri. Inspektorat pendidikan tinggi, disamping tugas-tugas tersbut, juga
bertanggung jawab menyusun dan memberikan dukungan terhadap tim evaluasi universitas disaat melakukan evaluasi diri.
Inspektorat juga bertnggung jawab menyampaikan laporannya yang independen
tentang keadaan pendidikan di parlemen.
Pendidikan formal
dibiayai oleh Kementerian Pendidikan dan ilmu Pengetahuan kecuali pendidikan
pertainan yang dibiayai oleh Kementerian pertanian: dana ini bersumber dari
penghasilan pajak dan dalam jumlah yang sangat terbatas, dari sekolah, khusus,
dan uang sekolah. Lembaga pendidikan tinggi dapat mengumpulkan uang dari
pengajaran atau penelitian yang dilaksanakan atas dasar kontrak. Pendidikan
yang tidak didanai oleh pemerintah juga merupakan sector yang cukup besar, yang
dananya seluruhnya dibayar oleh peserta pendidikan, atau orang tua, atau
majikan yang menyekolahkan stafnya. Dana pemerintah dialokasikan untuk
pendidikan sesuai persyaratan tertentu. Peraturan yang terpisah mengatur
pendanaan untuk staf, untuk investasi, untuk biasa operasional. Aspek-aspek
pendanan pendidikan mencangkup jumlah murid pada sekolah tertentu, lamanya
waktu pendidikan, besarnya kelas (jumlah murid perkelas), dan skala gaji
guru-guru. Peraturan tentang “kelebihan pengeluaran” (overspend) menetapkan
bahwa njika dalam satu tahun ajaran kotapraja mengeluarkan biaya untuk
sekolah-sekolah negeri lebih dari yang telah ditetapkan, maka kotapraja yang
bersangkutan harus mengeluarkan dana yang jumlahnya sama besarnya dengan
kelebihan itu kepada sekolah-sekolah swasta setempat. Peraturan ini bersumber
dari persamaan keuangan antara sekolah negeri dan swasta sesuai ketentuan
kobstitusi. Dalam tahun 1987, pemerintah setempat mengeluarkan kira-kira 680
juta DFI. (US$340 juta) untuk fasilitas pendidikan.
C.
JENJANG
PENDIDIKAN
Secara umum, sistem
pendidikan di Belanda dapat dikategorikan sebagai berikut :
1.
Pendidikan Tingkat Dasar dan lanjutan (Primary
and Secondary Education)
2.
Pendidikan Tingkat Menengah Kejuruan (Senior
Secondary Vocational Education and Training)
3.
Pendidikan Tingkat Tinggi (Higher
Education)
Berikut keterangan dari masing-masing
sistem pendidikan tersebut :
1.
Pendidikan Tingkat Dasar dan
lanjutan (Primary and Secondary Education)
Pendidikan Tingkat
Dasar
§ Wajib sejak berumur 5 tahun
§ Berlangsung selama kurang lebih 8 tahun
§ Di tahun terakhir, para siswa sudah dianjurkan untuk memilih pendidikan
lanjutan yang akan mereka jalani
Pendidikan Lanjutan
§ Dimulai sejak siswa berumur 12 tahun, dan diwajibkan sampai umur 16 tahun
§ Beberapa Tingkatan Pendidikan Lanjutan
§ VMBO (Program 4 tahun) ( setara SMP) memberikan pendidikan yang merupakan
gabungan dari pendidikan umum dan kejuruan (Senior Secondary Vocational and
Training)
§ HAVO (5 tahun)(setara SMK) dan VWO (6 tahun)(setara SMA) merupakan
pendidikan selektif. Dua jenis pendidikan yang memberikan akses langsung ke
sistem pendidikan tingkat tinggi (HigherEducation)
Lulusan VWO Bisa mengakses langsung
ke Universitas. Lulusan HAVO Bisa mengakses langsung ke HBO (Hogeschool/Universities
of Profesional Education). Dua tahun terakhir di HAVO atau 3 tahun terakhir
di VWO merupakan tahun pengelompokkan untuk memilih bidang pilihan mereka.
Dalam jurusan ini, mereka dapat memilih satu diantara empat jurusan sebagai berikut
:
§ Science and Technology (ilmu Teknologi/Fisika)
§ Science and Health (Ilmu Kesehatan)
§ Economic and Society (Sosial Ekonomi)
§ Culture and Society (Sosial Budaya)
2.
Pendidikan Tingkat Menengah
Kejuruan (Senior Secondary Vocational Educational and Training) (MBO) –
4 tahun
Memiliki bebrapa jurusan, yakni ekonomi, teknik, kesehatan, perawatan diri,
kesejahteraan dan pertanian. Program MBO diberikan dalam 4 tingkatan (1-4
tahun) dan hanya lulusan dari tingkatan 4 MBO saja yang bisa memiliki akses ke
HBO (Hogeschool).
3.
Pendidikan Tingkat Tinggi (Higher
Education)
Belanda merupakan Negara non bahasa inggris pertama yang menawarkan program
studi berbahasa inggris. Lebih dari 1000 program studi internasional dalam
berbagai bidang ditawarkan oleh mereka. Kurikulumnya intensif dan memiliki
level yang lebih tinggi dibandingkan Negara lain. Berorientasi pada praktek dan
dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan sesuai harapan mahasiswa yang mencari
pengetahuan khusus. Program-program studi ini menggantikan teori dengan praktek
di dunia kerja yang sebenarnya atau situasi simulasi kerja. Bentuk sekolah
tingkat tinggi adalah sbb:
·
MBO, sekolah vokasi, di Indonesia setara
D3
·
HBO, universitas ilmu terapan. Fokus
pada ilmu terapan dan aplikasi praktis. Tahun terakhir berupa magang dan tesis.
·
WO, universitas riset. Fokus pada bidang
akademis dan riset.
Berikut adalah
gambaran tingkat pendidikan di Belanda
D.
KURIKULUM
Kebebasan pendidikan yang tercantum dalam undang-undang perlu
adanya standar yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Sains. Standar
ini mencangkup mata pelajaran yang diwajibkan untuk jenis sekolah tertentu, dan
peraturan-peraturan yang mengikat lainnya mengenai isi ujian-ujian akhir
sekolah. Sedangkan mengenai target
pencapaian pendidikan masih belum ditetapkan bagi semua jenis sekolah.
Kementerian ilmu pendidikan dan Sains dalam hubungan ini berpendapat bahwa
berdasarkan prinsip kebebasan ideologi dan kurikulum, hasil serta
penilaian materi pengajaran seharusnya tidak diatur secara sentral.
Dewan pendidikan (school board) setempat seharusnya
bertanggung jawab untuk hal itu.
Pada tingkat sekolah dasar rencana kerja merupakan instrument utama
bagi dewan pendidikan. Organisasi dan isi
program pendidikan ditetapkan sekurang-kurangnya sekali dua tahun dalam bentuk
proposal dari guru-guru. Didalamnya berisi pilihan materi
pelajaran, metode mengajar, cara atau teknik bagaimana hasil belajar anak di
ukur, dinilai dan dilaporkan. Tiap tahun dirancang program kegiatan guru dan
kegiatan murid untuk pelajaran-pelajaran tertentu. Rencana kerja (Workplan)
sekolah dibahas oleh inspektorat, dan semua rencana kegiatan harus disampaikan
untuk diserahkan kepada inspektorat.
Raport siswa di Basisschool memuat 44 butir pendidikan.
Banyaknya items yang harus dinilai oleh Basisschool membuat pihak sekolah
betul-betul dapat mengenali bakat, mentalitas dan budaya para siswanya.
Basisschool bertugas menstimulir bakat, menggembleng mentalitas dan
mengembangkan budaya para siswanya dalam suasana demokratis dan sportif,
sehingga tercipta generasi penerus Belanda yang bukan cuma pandai, tapi juga
berakhlak luhur. 44 butir pendidikan di Basisschool adalah:
Bahasa Belanda (11 butir):
1. Teknik membaca
2. Pemahaman teks
3. Entusiasme saat
membaca
4. Perbendaharaan
kata
5. Teknik mengeja
6.TataBahasa
7. PekerjaanRumah
8.Mengarang
9.Kemampuanberargumentasi
10.Kemahiran mengucap/berbicara
11. Menulis tebal
tipis.
Presentasi (4 butir):
12.
Referensi Buku
13. Guntingan Koran
14. Bercerita di
depan kelas
15. Membuat skripsi
kecil
World Orientation (5 butir):
16. Ilmu Bumi
17. Pengetahuan
Sumber Daya Alam
18. Ilmu Sejarah
19. Ilmu Alam20. UU
Lalu Lintas
Mentalitas Siswa (7 butir):
21. Konsentrasi
dalam kelas
22. Kecepatan
bekerja
23. Ketelitian
bekerja
24. Upaya untuk
mencapai prestasi
25. Kemandirian
dalam bekerja
26. Kerjasama dengan
sesama siswa
27. Penampilan
|
Ekspresi Siswa (4 butir):
28. Melukis
29. Pekerjaan tangan
30. Musik
31. Sandiwara
Olahraga (2 butir):
32. Permainan
33. Gerak badan
Kelakuan siswa (3 butir):
34. Kelakuan di kelompok sesama siswa
35. Kelakuan di luar kelas sesama siswa
36. Kelakuan terhadap pengajar
Pekerjaan Rumah (2 butir):
37. Belajar sendiri
38. Membuat tugas
Katekese (1 butir):
39. Partisipasi
Berhitung (5 butir):
40. Berhitung umum
41. Berhitung di luar kepala
42. Latihan berhitung
43. Menghitung
44.Penguasaan hitungan
|
44
butir penilaian yang ada di dalam Raport setiap siswa Basisschool di atas masih
ditambah dua materi ekstra kurikuler, yaitu Berenang dan Bersepeda.
Belanda adalah negara di bawah permukaan air laut, di mana-mana
ditemukan air, maka seminggu sekali siswa-siswa Basisschool menuju kolam renang
terdekat dengan sekolah mereka. Semua biaya renang dibayar oleh Departemen
Pendidikan Belanda. Akan ada ujian renang resmi dan setiap siswa wajib
menggondol diploma renang level terendah.
Bersepeda adalah hidup rakyat Belanda. Di Belanda ada 18 juta
sepeda dibanding 16,4 juta penduduknya, alias setiap warga Belanda rata-rata
memiliki 1,1 sepeda. Siswa Basisschool wajib belajar mengendarai sepeda dan
belajar Peraturan Lalu Lintas. Akan ada ujian Lalu Lintas Bersepeda teori dan
praktek yang diselenggarakan oleh Korps Kepolisian setempat. Siswa yang lulus
menerima Diploma Lalu Lintas resmi dari Korps Kepolisian. Semua biaya kursus
bersepeda dan ujian dibayar oleh Departemen Pendidikan Belanda.
Pada tingkat sekolah
menengah, staf pengajar menyusun silabus dan rancangan pelajaran yang juga
direview oleh inspektorat. Informasi yang lengkap dan rinci perlu disiapkan
yang mencangkup mata pelajaran, waktu, pengorganisasian kelompok, dan
keterangan bagaimana mengenai sekolah menghadapi siswa yang hidup dalam
masyarakat multicultural. Sudah ada ketentuan minimal dan maksimal waktu untuk
setiap mata pelajaran dari kementerian pendidikan dan Ilmu Pengetahuan.
Di Sekolah Menengah kegiatan seni, musik, olahraga masih
digeluti oleh siswa, selain mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, Sejarah,
Ilmu Bumi, Bahasa Inggeris, Perancis, Jerman, Latin dan Yunani. Meski tak ada
kurikulum khusus “mengganyang korupsi”, sistim pendidikan Dasar dan Menengah di
Belanda ini terbukti mampu memproduksi generasi penerus Belanda yang bersih
korupsi. Di mana persis letak rahasianya? Hal itu pasti telah dipelajari oleh
bu Yulita dkk. yang dikirim oleh Neso/Nuffic ke Belanda memakai beasiswa yang
disediakan oleh Departemen Luar Negeri Belanda.
Mulai dari tahun 1993 ke
atas, siswa pada semua jenis pendidikan menengah mendapat pelajaran dalam 15
mata pelajaran dari kurikulum inti (core-curriculum) yang berbobot sama
dengan 3,000 jam pelajaran setiap tahun pelajaran. Kira-kira 20% dari kurikulum
sekolah dapat dipilih dan ditentukan oleh dewan pendidikan.
Pengembangan kurikulum baru terorganisasi secara sistematis semenjak tahun
1960-an. Lembaga Nasional Pengembangan Kurikulum (Nasional Institute for
Curriculum Development, SLO) dibentuk tahun 1975. tugas utama SLO adalah
menyusun proposal kurikulum. Asosiasi sekolah menetapkan proposal mana yang
akan dipakai, dan dewan pendidikan membuat keputusan atas dasar implementasinya. Disamping SLO, beberapa
pusat penelitian dan pengembangan universitas juga menyusun kurikulum melalui
berbagai eksperimen.
E.
PESERTA
DIDIK
Sistem
pendidikan di belanda terdiri dari dua model peserta didik yaitu peserta didik
formal dan pendidikan orang tua non formal.
1. Pendidikan
formal (dasar, menengah, khusus dan tinggi)
Pendidikan dasar diatur dengan undang-undang tahun
1920, dan undang-undang tentang taman kanak-kanak ditetapkan tahun 1955.
parlemen menyetujui undang-undang baru tentang Pendidikan Dasar pada tahun
1981, dan berlaku mulai tahun 1985 dan pada saat inilah Taman Kanak-kanak dan
sekolah Dasar digabungkan menjadi satu sehingga merupakan satu format
pendidikan dasar baru bagi anak-anak mulai usia 4 tahun sampai 12 tahun.
Pendidikan adalah wajib mulai usia 5 sampai 17 tahun yang ditetapkan dengan
undang-undang Wajib Belajar tahun 1975.
Di Belanda pendidikan khusus tercatat 20 macam,
mulai dari sekolah anak-anak yang mengalami ketidak mampuan belajar sampai pada
anak-anak dengan cacat ganda. Pendidikan khusus ini melayani anak-anak dari
usia 3 tahun yang membutuhkan pertolongan lebih banyak dari anak-anak biasa,
baik yang berada di sekolah dasar maupun disekolah menengah.
Pendidikan menengah kejuruan tingkat pertama (VBO)
menyelenggarakan pendidikan selama 4 tahun sebagai pendidikan pravokasional. Program
singkat MBO (2-3 tahun) dirancang bagi tamatan VBO dan MAVO (dengan sertifikat)
yang tidak mendapatkan pendidikan yang cocok di MBO atau pada program
pemagangan. Pelajaran disini memberikan kesempatan latihan kepada anak-anak
usia 16 tahun ke atas untuk jabatan-jabatan atau pekerjaan yunior. Pada
pendidikan ini, kerja praktek, baik di dalam maupun diluar sekolah, merupakan
elemen penting.
Pendidikan tinggi terdiri dari tiga jenis: sekolah
tinggi propesional, universitas, dan universitas terbuka. Sekolah tinggi
propesional (HBO) memberikan pendidikan teori dan praktek untuk pekerjaan yang
menuntut kualifikasi keterampilan yang tinggi. Sekolah ini menerima lulusan
dari berbagai sekolah menengah tingkat atas (HAVO, VWO, dan MBO). Dalam tahun-tahun
1960-an dan 1970-an, sekolah tinggi propesional yang diatur dengan
undang-undang Pendidikan Sekolah Menengah, makin dianggap sebagai bentuk
pendidikan tinggi. Statusnya seperti itu diakui pada tahun 1986, dan pada tahun
1992 dengan undang-undang pendidikan.
2. Pendidikan
orang dewasa
Pendidikan orang dewasa disediakan bagi orang-orang
yang berusia 18 tahun ke atas, dan terdiri dari: pendidikan dasar orang dewasa,
pendidikan menengah orang dewasa khusus kejuruan atau vokasional, dan
pendidikan orang dewasa nonformal. Pendidikan dasar orang dewasa merupakan
rangkaian kegiatan yang memungkinkan mereka mendapat ilmu dan keterampilan yang
diperlukan yang dapat digunakan untuk keperluan pribadi dan untuk kepentingan
masyarakat. Program khusus juga diadakan untuk kelompok etnis minoritas yang
diajar dalam konteks budaya mereka masing-masing, misalnya, dengan menggunakan
bahasa mereka sendiri sebagai bahasa pengantar. Tetapi, tujuan utamanya adalah
agar para peserta dapat menggunakan cara mereka sendiri dalam kehidupan
masyarakat Belanda. Waktu belajar malam atau siang hari tersedia pada MAVO,
HAVO, dan sekolah-sekolah menengah komersial (MEAO). Sekolah-sekolah ini memberikan
diploma, walaupun dalam sistem ini dimungkinkan bagi peserta untuk mengambil
hanya satu mata pelajaran pada satu priode. Persyaratan minimal untuk masuk di
sekolah-sekolah ini adalah telah menyelesaikan pendidikan wajib (wajib
belajar).
Pendidikan kejuruan orang dewasa dimaksudkan untuk
mempersiapkan mereka dengan kualifikasi agar mereka memperoleh pekerjaan.
Orang-orang dewasa boleh melamar untuk mendapatkan pendidikan ini atas
inisiatif sendiri, atau atas saran dari puhak ketiga, misalnya, kantor tenaga
kerja setempat.
Universitas terbuka, yang dimulai tahun 1984,
melayani pendidikan jarak jauh tingkat universitas. Tidak ada persyaratan untuk
masuk pada universitas terbuka ini kecuali syarat umur yaitu telah berumur 18
tahun. Terdapat 18 pusat belajar diseluruh negeri Belanda.
Mahasiswa universitas terbuka pada dasarnya bebas
mengatur program studinya dan dapat belajar dirumah dengan jadwal dan kecepatan
masing-masing. Pengajaran terutama dilakukan dengan korespondensi. Kualifikasi
universitas atau HBO dapat diperoleh dalam berbagai bidang studi. Dalam tahun
1990, 53.000 orang terdaftar dalam satu atau lebih diantara 150 program yang
tersedia. Jumlah mahasiswa pria melebihi jumlah mahasiswa wanita pada
universitas terbuka Belanda yaitu 60% berbanding 40%. Jumlah mahasiswa yang
telah memiliki kualifikasi pendidikan tinggi sangat besar, dan mayoritas telah
memperoleh pekerjaan. Pada periode 1988-90 jumlah it uterus bertambah menjadi
lebih dari 25%.
F.
PENDIDIK
Pendidikan guru adalah bagian dari pendidikan tinggi. Guru-guru sekolah
dasar dididik pada perguruan tinggi propesional atau fakultas-fakultas yang
khusus untuk pendidikan guru sekolah dasar (PABO’s). kuliah berlangsung selama 4 tahun dan
menprogramkan agar guru-guru yang mengajar di sekolah dasar mampu mengajarkan
semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar. Mahasiswa yang mendaftarkan
pada lembaga keguruan ini meningkat dengan cepat (1987:3,000-4,00 orang;
1990:6,000) setelah menurun sebelum 1987. jumlah tamatanjuga meningkat
(1987:1,700 orang; 1989:2,600 orang).
Guru-guru sekolah menengah harus memiliki kualifikasi Grade satu
atau kualifikasi Grade dua. Guru yang berkualifikasi Grade dua boleh mengajar pada level tiga
tahun pertama di VWO dan HAVO, dan di sekolah-sekolah MAVO, VBO, dan MBO.
Guru-guru berkualifikasi Grade satu boleh mengajar pada semua kelompok umur pada semua jenis sekolah menengah.
Kuliah penuh untuk pendidikan guru-guru Grade dua dalam mata pelajaran
umum diselenggarakan pada perguruan tinggi propesional selama 4 tahun.
Mahasiswa mengambil spesialisasi dalam satu mata pelajaran atau bidang studi
dan hanya boleh mengajar selain bidang keahliannya, mata pelajaran pendukung
pada level tertentu. Semenjak tahun 1979, diadakan kuliah
eksperimen dalam mata pelajaran teknik yang berlangsung selama 5 tahun. Jumlah
mahasiswa pada program ini meningkat (1987:3,148 orang; 1990:4,427 orang),
walaupun jumlah lulusannya menurun (1987:2,254 orang; 1989:1,755 orang).
Untuk mendapatkan
guru-guru yang berkualifikasi Grade Satu, mahasiswa yang telah menyelesaikan
satu program gelar non kependidikan di universitas, perlu mengikuti pendidikan
satu tahun di perguruan tinggi keguruan. Pendidikan guru yang terdiri
dari dua lapis pada pendidikan tinggi sepenuhnya didanai oleh pemerintah. Untuk
mengajar pada pendidikan khusus diperlukan mengambil pendidikan dua tahun
setelah mendapatkan kualifikasi mengajar HBO. Kuliah paruh waktu juga
disediakan pada perguruan tinggi profesional untuk program kualifikasi Grade
Satu dan Grade Dua.
Guru-guru sekolah
dasar normalnya bekerja 40 jam seminggu. Pada sekolah menengah, standar beban
mengajar guru adalah 29 jam pelajaran. Tugas guru mencakup mengajar dan tugas
lainnya (nonteaching). Guru-guru yang dibebani tugas-tugas ekstra, dibebaskan
sebagian dari tugas mengajar. Dosen-dosen perguruan tinggi diatur dengan satu
bentuk peraturan sendiri didasarkan pada peraturan pegawai negeri, tetapi
dimodifikasi sesuai keadaan di universitas.
Besar gaji Guru / Dosen th 1013
No
|
Profesi
|
Gaji per bulan
|
Gaji per jam
|
Gaji minimum
|
Gaji maximal
|
1.
|
Guru SD
|
€ 3.227
|
€ 24,41
|
€ 1.922
|
€ 4.894
|
2.
|
Kepala Sekolah
|
€ 5.117
|
€ 29,54
|
€ 2.877
|
€ 6.960
|
3.
|
Guru TK
|
€ 2.284
|
€ 13,19
|
€ 1.671
|
€ 3.254
|
4.
|
Dosen
|
€ 2.731
|
€ 15,77
|
€ 1.938
|
€ 6.614
|
G. PEMBAHARUAN
PENDIDIKAN
Pada
tahun 1985 di Belanda diperkenalkan sekolah dasar dengan bentuk baru, sistem
ini, dalam prosesnya harus mampu menghindari terganggunya perkembangan
anak-anak. Banyak upaya yang dilakukan pihak pendidikan khusus untuk mendorong
anak-anak agar dapat pindah dari sekolah khusus ke sekolah biasa. Jenis sekolah
khusus makin bertambah jumlahnya.
Pada
tahun 1975 Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan memperkenalkan sistem
pendidikan komprehensif (middenscholer), bentuk sekolah untuk anak yang berusia antara 12 dan 16 tahun.
Perbedaan-perbedaan yang terdapat pada anak-anak ditangani dalam perlakukan
didalam kelas. Setelah dilakukan debat dan diskusi yang cukup hebat, akhirnya
dilaksanakan 15 buah percobaan middenscholer ini. Sampai tahun 1986 terjadi
kemandekan dan pada saat itu pula penasehat kebijakan pemerintah menerbitkan
sebuah laporan mengenai basic education (basisvorming). Laporan ini mengalihkan persoalan dari struktur
pendidikan ke isi pendidikan. Oleh karena pilihan siswa atas mata pelajaran di sekolah
menengah menimbulkan masalah ditingkat pendidikan yang lebih tinggi. siswa
didorong untuk mengambil mata pelajaran matematika dan sains. Siswa diwajibkan
mengambil dua mata pelajaran bahasa asing, dan pada sekolah menengah umum
tingkat atas dan pra universitas diwajibkan mengambil pelajaran matematika.
Basic education akhirnya dijalankan disekolah menengah mulai tahun 1993.
Anak-anak
pada sekolah menengah harus mengambil satu mata pelajaran tambahan yang juga
salah satu mata ujian. Filsafat dan ilmu-ilmu sosial dijadikan mata pelajaran
ujian baru dalam rangka upaya mencari keseimbangan dalam mata pelajaran ujian. Komputer
dan teknologi informasi juga diajarkan secara suka rela, sementara beberapa
proyek percobaan dilakukan untuk menentukan apakah dua mata pelajaran baru itu
perlu diajarkan satu atau dua jam seminggu di tingkat sekolah menengah atas.
Pada
era 1980-an struktur pendidikan tinggi juga mengalami perubahan. Masa belajar
di tingkat sarjana, S1 (undergraduate) dipersingkat menjadi 4 tahun dan pada
level ini mahasiswa mengikuti kuliah-kuliah secara umum. Otonomi yang lebih
besar juga diberikan kepada lembaga pendidikan tinggi. System dua lapis
diperguruan tinggi (undergraduate-graduate) dijalankan, dan pendidikan
propesional (diploma) kelihatannya lebih banyak diminati sehingga lebih laris.
Penggabungan berbagai sekolah juga dilakukan dengan pertimbangan efesiensi.
Sebanyak 350 buah lembaga pendidikan yang selama ini ada digabungkan menjadi 51
buah yang besar dan bersifat multisektoral, sementara 34 yang lainnya tetap
independent. Kebanyakan yang digabungkan ini adalah lembaga pendidikan guru
sekolah dasar. Penggabungan atau merjer ini dianggap perlu untuk mendapatkan
otonomi yang lebih besar dan untuk keperluan inovasi-inovasi serta perbaikan
kurikulum. Saat ini setiap lembaga harus memiliki setidak-tidaknya 600 orang
mahasiswa.
Antara tahun 1982
dan 1986 terjadi dua pembaharuan ditingkat pendidikan universitas. Yang pertama
dimaksudkan untuk memotong anggaran belanja sebsar 317 juta guilders (US$158
juta), sementara pada waktu yang sama dilakukan pula peninjauan kembali
tugas-tugas pengajaran dan penelitian, dan bagaimana keduanya diselenggarakan
antara universitas. Sebagai hasilnya, sebanyak 53 buah program studi di tutup,
jumlah fakultas kedokteran gigi dikerucutkan dari 3 menjadi 1 buah, 2 buah
fakultas farmasi dan 4 buah jurusan filsafat ditutup, dan juga terjadi
pengkerucutan pada lembaga ilmu-ilmu sosial, humaniora, dan kedokteran. Enam
puluh juta guilders (US$30 juta) harus disediakan untuk inovasi. Reformasi yang
kedua terjadi tahun 1986. Menteri pendidikan dan Ilmu Pengetahuan terpaksa
melakukan tekanan karena universitas masih tidak memasukan proposalnya. Jumlah
uang yang harus dihemat adalah 129 juta
guilders (US$64 juta) yang 70 juta guilders (US$35 juta) harus disalurkan
kembali ke universitas untuk keperluan inovasi.
KESIMPULAN
DAN SARAN
KESIMPULAN
Belanda merupakan negara berpermukaan rendah yang rata-rata
tanahnya hasil reklamasi laut yang diubah menjadi daratan. Dengan jumlah
penduduk yang meningkat setiap tahunnya tentu saja dibutuhkan tenaga ahli untuk
mensiasati Negara Belanda layak huni bagi penduduk yang tinggal di negara
tersebut. Negara Belanda yang berbentuk monarki konstitusional mengharuskan
sistem Politik dan pemerintahan Belanda berusaha untuk mencapai kemufakatan
yang luas mengenai urusan-urusan yang penting termasuk urusan pendidikan.
Bentuk sistem pendidikan
Belanda ialah sentralisasi. Tanggungjawab pemerintah pusat
terletak pada hal-hal yang berhubungan dengan organisasi, pendanaan (termasuk
status hukum kepegawaian), inspeksi, ujian, dan inovasi promosi. Namun demikian sekolah
diberikan otonomi untuk mengelola lembaganya. Sekolah bertanggung jawab penuh atas organisasi
belajar mengajar, personil dan bahan.Anggaran tahunan diterima sebagai dana block grant.Sekolah bebas
untuk memutuskan bagaimana anggaran dihabiskan dan bertanggung jawab atas
kualitas pendidikan yang diberikan.Inspektorat memonitor kapasitas sekolah
untuk menjamin dan meningkatkan kualitas.Jika sekolah terbukti mampu memantau
dan meningkatkan kualitas sendiri.
Jenjang pendidikan di Belanda
dikategorikan menjaadi 3 jenjang
Pendidikan tingkat dasar dan lanjutan, Pendidikan Tingkat
Menengah Kejuruan (Senior Secondary Vocational Education and Training)dan
Pendidikan Tingkat Tinggi (Higher
Education).
Penjenjangan ini bertujuan agar anak
punya spesifikasi yang linear terhadap mata pelajaran tertentu ketika anak
berada di sekolah dasar sampai umur 12 tahun hingga sampai ke tahap selanjutnya
bahkan ke tingkat pendidikan tinggi.
Pendidikan
tingkat tinggi di belanda terdiri dari pendidikan universitas riset dan
universitas ilmu terapan yang pesertanya berasal dari lulusan dari sekolah
pendidikan menengah yang sejajar dengan pendidikan tinggi yang diambil.
Tidak
ada kurikulum yg pasti di belanda namun Otonomi yang diberikan pemerintah
belanda kepada institusi pendidikan memberikan kebebasan kepada masing-masing
lembaga untuk menerapkan kurikulum sesuai keinginan lembaga, berdasarkan
masing-masing tingkatan pendidikan,
Tingkat
dasar ; Organisasi dan isi program pendidikan ditetapkan sekurang-kurangnya
sekali dua tahun dalam bentuk proposal dari para pendidik yg berisi pilihan
materi pelajaran, metode mengajar, cara atau teknik bagaimana hasil belajar
anak di ukur, dinilai dan dilaporkan. Tiap tahun dirancang program kegiatan
guru dan kegiatan murid untuk pelajaran-pelajaran tertentu.
Tingkat
menengah; staf pengajar menyusun silabus dan rancangan pelajaran yg
berisi Informasi yang lengkap dan rinci mencangkup mata pelajaran, waktu,
pengorganisasian kelompok, dan keterangan bagaimana mengenai sekolah menghadapi
siswa yang hidup dalam masyarakat multicultural.
Peserta
didik di belanda terdiri dari pserta didik kanak-kanak sampai menengah dan
peserta didik dewasa.
Pendidikan
dasar di Belanda terdiri dari pendidikan taman kanak-kanak dan sekolah dasar
yang mana digabung menjadi satu masa studi selama 8 tahun.
Pendidikan
wajib bagi anak-anak usia 5-17 tahun setelah ada ketetapan undang-undang tahun
1975
Terdapat
pendidikan khusus yang menangani orang cacat atau keterbelakangan bahkan
semenjak anak usia 3 tahun ataupun yang berada di sekolah dasar maupun menengah
Bagi
anak yang telah berusia 16 tahun biasanya telah memasuki pendidikan di MBO,
VMO,MAVO, VBO
Peserta
didik yang telah lulus dari HAVO, VWO, dan MBO bisa meneruskan ke pendidikan
tinggi atau setara dengan universitas. Bagi yang telah berusia 18 tahun ke atas
dapat mengambil studi yang mengajarkan serangkaian kegiatan yg memungkinkan
mereka mendapat ilmu dan keterampilan yang diperlukan yang dapt digunakan untuk
keperluan pribadi dan untuk kepentingan masyarakat. Atau mengambil studi
kejuruan yang kualifikasinya agar mereka memperoleh pekerjaan. Selain itu usia
18 th ke atas boleh mendaftar kuliah di universitas terbuka.
Pendidikan
menengah dan tinggi orang dewasa tak lebih merupakan wahana pendidikan untuk
kesetaraan pendidikan di belanda.
Pendidik
atau guru di Belanda merupakan pengajar yang telah benar-benar lulus grade 1
atau grade 2 dari jurusan keguruan, hal demikian karena agar mendapatkan
pendidik yang kompeten di bidangnya.
bentuk sekolah untuk
anak yang berusia antara 12 dan 16 tahun diperkenalkan tahun 1975 yaitu
pendidikan komprehensif dan kemudian digantikan dengan sistem bassic education
yang akhirnya dijalankan disekolah menengah mulai tahun 1993.
Pada era 1980-an struktur pendidikan tinggi juga
mengalami perubahan. Masa belajar di tingkat sarjana, S1 (undergraduate)
dipersingkat menjadi 4 tahun.
System dua lapis diperguruan tinggi
(undergraduate-graduate) dijalankan, dan pendidikan propesional (diploma)
Penggabungan berbagai sekolah juga dilakukan dengan
pertimbangan efesiensi anggaran
Penggabungan atau merjer ini dianggap perlu untuk
mendapatkan otonomi yang lebih besar dan untuk keperluan inovasi-inovasi serta
perbaikan kurikulum.
SARAN
Demikian makalah ini penulis susun sebagai materi
kuliah sistem pendidik. Tentunya banyak kekurangan dalam penulisan dan sumber
referensi. Kritik dan saran konstruktif sangat penulis harapkan sebagai
perbaikan penulisan makalah yang selanjutnya. Semoga makalh ini bermanfaat dan
bisa menjadi sumber referensi bagi pembuatan makalah dan sumber wawasan bagi
penulis dan pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
[1] (Center
on International Education Benchmarking ) yaitu lembaga yang dikembangkan oleh
Pusat Nasional Ekonomi dan Pendidikan (NCEE). CIEB adalah program dari Pusat
Nasional Pendidikan dan Ekonomi (NCEE), yang telah meneliti sistem pendidikan
negara-negara top-performing selama lebih dari dua puluh tahun terungkap
rahasia kesuksesan mereka. Selama bertahun-tahun, NCEE telah mengacu sistem pendidikan
Australia, Belgia, Kanada, Cina, Republik Ceko, Denmark, Finlandia, Perancis,
Jerman, Hong Kong, Hungaria, Irlandia, India, Jepang, Belanda, Selandia Baru,
Polandia, Singapura, Korea Selatan, Swedia, dan Inggris.
[2] Organisasi
untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD - Organisation for Economic
Co-operation and Development) merupakan sebuah organisasi internasional dengan
tiga puluh negara yang menerima prinsip demokrasi perwakilan dan ekonomi pasar
bebas. Berawal tahun 1948 dengan nama Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi Eropa
(OEEC - Organisation for European Economic Co-operation), dipimpin oleh Robert
Marjolin dari Perancis, untuk membantu menjalankan Marshall Plan, untuk
rekonstruksi Eropa setelah Perang Dunia II. Kemudian, keanggotaannya merambah
negara-negara non-Eropa, dan tahun 1961, dibentuk kembali menjadi OECD oleh
Konvensi tentang Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar